Awal tahun ini Kominfo diterjang hoax. Muncul isu, kementerian tersebut mengeblok beberapa aplikasi game online yang mengandung faktor kekerasan.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Pelaksana Tugas Kepala Kemkominfo, Ferdinandus Setu, hoax itu beredar dalam format infografik dan memuat logo Kominfo untuk meyakinkan masyarakat.

Infografik hoax menceritakan sepuluh game online yang telah diblok pada 31 Desember 2018, seperti PUBG, Free Fire, Rules of Survival, Fortnite, Creative Destruction, Crossfire: Legends, Mobile Legends, AoV, Point Blank Online serta Grand Theft Auto V.

"Perlindungan terhadap masyarakat dalam pengaplikasian produk permainan interaktif elektronik memang menjadi perhatian pemerintah. Tapi Kominfo menegaskan isu yang terdapat pada infografik itu tidaklah benar alias hoax," ujarnya.

Menurut Hukum Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 seputar Golongan Permainan Elektronik, Kominfo mengoptimalkan klasifikasi ketentuan pengaplikasian berdasarkan kategori konten dan kelompok umur user.

Pembagian kelompok usia terdiri atas lima kategori, yaitu kelompok umur 3 tahun atau lebih, 7 tahun atau lebih, 13 tahun atau lebih, 18 tahun atau lebih serta untuk seluruh kategori umur.

Setiap klasifikasi usia punya kategorinya sendiri-sendiri. Kemudian konten yang mengandung kekerasan hanya dibiarkan untuk golongan umur tiga belas tahun ke atas, dengan batasan yang telah diatur.

Sementara di bawah umur itu tidak dibiarkan bermain game online yang mengandung elemen kekerasan. Hukum ini sudah berlaku semenjak 15 Juli 2016 lalu. Kemudian jika adanya ketidaksesuaian, masyarakat dapat lantas menyampaikan aduan atau hasil golongan.

Jika ingin mengerjakan pengaduan serta klasifikasi, media pengaduannya bisa via situs igrs.id. Masyarakat dapat mengadukan keadaan sulit berkaitan game online ke platform tersebut.

Jangan lewatkan info tentang cara membuka situs yang diblokir disini.